Belum waktunya
Waktu baru menunjukkan pukul 20.00 wib, tapi
aku sudah mengantuk akupun beranjak dari tempat belajarku ke tempat tidur. Tapi
ada perasaan yang timbul dari hatiku, sepertinya aku sama Nabilah, akupun iseng
iseng sms dia “ malem yank lagi apa?” smsku padanya “ malem juga sayank.. lagi
belajar niih.. tapi keinget kamu terus.. hehe..” jawabnya “masasiih... aku
sekarang jga lagi keinget kamu.. lagi
ngebayangin berduaan sama kamu.. hehe “ ledekku padanya, “ awas mikirinnya
jangan yg jorok ya..” “enggak lah yank... akukan sayang banget sama kamu.. aku
bakal ngelindungi kamu dario apapun “ balasku. Suara hpku pun belum berbunyi
menandakan dia belum membalas sms dariku. Akupun jadi ngebayangin dia, wajahnya
yang cantik dan manis ditambah mengguanakan kerudung tambah cantik aja.
“kring.. kriiing..” suara hpku berbunyi mengaketkanku. “muaach.. jadi tambah
sayank dan cinta sama kamu.. J “ balasnya. Tapi rasa ngantuk
ini tak bisa dilawan lagi akhirnya aku mencari alasan untuk mengakhiri
komunikasi hari ini, “ yank.. aku mau bantuin ibu nyuci piring dulu ya.. hehe “
selepas mengirim pesan singkat tersebut akupun memejamkan mataku, tak lama
kemudia hpku berdering tanda ada pesan masuk. “agh bodo amaat.. dah ngantuk males baca..” gumamku dalam hati
sambil memejamkan mata.
Keesokan
harinya aku bagun pukul 05.00 karena setelah sholat isya aku menyetel alarm.
“kriing.. kring.. kring.. “ dering hpku yang lumayan keras, akupun mematikan
alarmnya sambil mengecek ada pesan masuk atau tidak ternyata ada dari Nabilah
“iya yank ... semangat 45 ya nyuci piringnya.. “ hehe kaupun tertawa kecil
melihat pesan singkat darinya. Tak tau mengapa punya niat mau nelpon novy
supaya dia bangun dan sholat subuh, tapi dipikir-pikir kok sayang pulsa.
Akhirnya aku cma sms “ Yank.. bangun dah pagi.. sholat subuh dulu “ smsku
padanya, sebagai cowo maklum lah kalau suka perhatian sama pasangannya padahal
sehabis sms aku tidur lagi, hehe,, . tak lama kemudian hpku berdering , tapi
aku tak membukanya karna masih ngantuk. “ bangun bangu.. bangun..” suara ayahku
membagunkanku, “i..iya yah” balasku sekenanya. Akupun bangun tapi belum
beranjak dari kamar masih lemes rasanya. Lima minit kemudian aku beranjak dari
tempat tidur dan melihat jam yang tertempel di tembok “wah dah pukul 05.50 “
gumamku. Akupun langsung mengambila air wudhu dan bergegas sholat subuh.
Sehabis shoalat subuh aku bersiap untuk berangkat sekolah. Pukul 06.30 aku
sudah siap dan aku memanaskan mesin motorku dan bergegas berangkat sekolah.
Sekolahku berada di jalan xxxxxx tak jauh dari
rumah, sesampainya di sekolah aku memakirkan motorku dan langsung menuju
kelasku untuk menaruh tasku, sesudah itu aku duduk di depan kelas memandangi
indahnya sekolahku ini dan melihat teman-temanku yang baru datang, dari kejauhan aku melihat cewe cantik paling
cantik satu sekolah tak lain ialah pacarku sendiri yang sedang berjalan menuju
kelasnya yang berada di samping kelasku. “hai.. putrii, “ sapaku sambil
tersenyum padanya. “ hai juga pangeran.. jawabnya dengan malu malu. Diapun
masuk kekelasnya. “teet..teet..teet.. “ belpun berbunyi aku langsung bergegas
mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dhuha bersama teman-temanku karena
sekolah kami rutin melaksanakan sholat dhuha, selesainya sholat dhuha aku
kembali duduk di depan kelas. “ Josh,, “ novy mengagetkanku “iya kenapa yank..”
balasku dengan senyum manis. “ enggak.. pengen liat aja.. hehe boleh kan? “
balasnya dengan tertawa kecil padaku “boleh laah.. jangankan bertemu,,
hehe,, eh nanti malam acara ga nov?” “
ga ada kok yang .. emang kenapa?” jalan yuuk.. mumpung malem minggu nih,, “
balasku deangan senyum manis padanya . “ okelah kalo begitu,,” lalu dia pergi
kekelasnya tanpa pamit padaku. Tak lama kemudian belpun berbunyi “teet..teet..teet”
mennandakan jam pelajaran tahfidz dimulai, gurupun datang dengan membawa bahan
untuk pembelajaran hari ini. “Assalamualaikum..” ucap guru yang bernama pak
alex kepada kami, “wallaikumsalam..” jawab murid anak kelas 10 tjk. “kemarin
kita sudah menghafal bacaan tahlil ya..”
“iya pak.. jawab seorang anak yang bernama Aril. “saya sekarang ingin
membahas tentang pacaran.. apa itu pacaran dan apa hukumnya bagi umat muslim”
“nah sekarang siapa yang tau apa hukum pacaran bagi umat muslim.? “ tambah pak
Alex guru tahfidz kami. “haraam.. “ jawab anak-anak dengan semangatknya mungkin
karena tidak disuruh menghafal bacaan tahlil.” Nah.. betul.. disini ada yg
pacaran ga..? tanya pak alex. Lalu beberapa murid mengangkat tangan menandakan
mereka yang sedang pacaran termasuk aku,hehe. “kalau sudah tau kenapa masih
dilakukan pacarannya...?” tambah guru tahfidz. “eemm.. karna ingin pak..” jawabku. “ hehe,,, iya
itulah perasaan anak muda yang harus ditahan” “kalian sudah berani pacaran
berarti kalian sudah harus bisa bertanggung jawab atas semua perbuatan kalian
jangan Cuma ingin enaknya aja, kalian harus mau memenuhi kebutuhannya.”
Tambahnya anak-anakpun terdiam hannya mendengarkan apa yang diucapkan oleh guru
kami. “ jika kalian memang sudah bisa memngmabil tanggung jawab atas apa yang
telah kalian perbuat maka silahkan,, itu tandany a kamu sudah dewasa, bisa
mengambil tanggung jawab,” ucap guru
kami lagi “tapi pak.. kita kan masih sekolah,, belum bisa menafkahi pacar kita.
“maka dari itu jika kalian belum mampu bertanggung jawab atas apa yang kalian
perbuat maka jangan ambil tanggung jawab tersebut,, alias kalian jangan
coba-coba pacaran..” jelasnya pada kami. “ tadi saya sudah berbicara dengan
murid putri kalau kalian ingin tau bahwa pacar kalian sekarang akan menjadi pacar
kalian atau tidak maka coba tes cowo kalian untuk melamar kalian..jika memang
pacar kalian itu berani bertanggung jawab” jelasnya. Membuat hatiku deg-degan
karena takut nanti pacarku bena-benar mengetes aku untuk berani melamar dia ,
mati aku. Tapi aku hannya mengambil positifnya aja. “tapikan pak kalau pacaran
tapi enggak pegang-pegangan ga apa-apa kali pak...” tanyaku pada pak Alex
“esst.. tidak bisa “ jawabnya dengan nada khasnya. “nggak bisa begitu,,, kita
ngomong mesra kepada pacar kita itu saja sudah berdosa,, apalagi pegangan.”
Jelasnya. “ masa sih pak” tanyaku kembali “iya kalau ga percaya tanya saja sama
kiayi” jelasnya kembali “teet..teet..teet..” belpun berbunyi menandakan bahwa
sudah saatnya ganti pelajaran. Pak Alex pun mengakhiri pembelajarannya dan
meninggalkan kami dengan salam. Di hari sabtu itupun saya jadi agak bingung dan
memikirkan apa yang diakatakan dengan pak Alex. Serasa hari itu sangat cepat
tak terasa bel pulang berbunyi, saat melangkah menuju parkiran saya melihat
novy sedang berjalan dengan temannya yang bernama Fitri dia teman baiknya.
Akupun langsung mengambil motorku dan menghampiri Novy. “Hay Nov... bareng
yuk..! ajakku padanya, “Agh... ga dulu ya Josh.. aku lagi mau sama Fitri.. maaf
banget ya..” ucapnya dengan senyum manisnya yang membuatku semakin
memikirkannya tapi aku juga memikirkan apa yang dikatakan pak Alex tady, kalau
aku berani pacaran berarti aku harus berani memenuhi kebutuhannya, tapi itukan
ga mungkin” gumamku dalam haty. Aku pun bersyukur karena Novy tidak ingin
berboncengan padaku, akupun melanjutkan perjalanan pulangku dan langsung tancap
gas. Sesampainya dirumah aku beristirahat dan memikirkan perkataan pak Alex
tadi. “kriing.. kring..” hpku berbunyi “ sore yank.. lagi apa? “ sebuah sms
dari Novy “ aku pun mendiamkannya, dan berfikir sejenak. Tapi entah karna
nafsuku atau karena rasa cintaku pada Novy membuat apa yang dikatakan pak Akex
aku acuhkan saja. “ iya yank.. lagi duduk di depan rumah aja nih,, mau
nemenin..? “ balasku. “ yank .. kakmu sayank banget sama aku ga.. “ tiba tiba
aku membuka sms yang isinya seperti itu. “iya lah yank .. aku sayank banget
sama kamu.. gapercaya? Butuh bukti” balasku seperti menantangnya. “ kalau
begitu berani melamar aku ga? “ balasnya lagi .” wah gawat bener yang dikatakan
pak Alex, terjadi padaku” gumamku dalam hati. “ aiih.. segitunya ya yank..”
balasku memelas. “ iya berani tidak... akukan mencari cowo yang bertanggung
jawab yank.” Jalasnya. “ waah.. berani ga ya,, ini sih berani ga berani akku
harus berani” gumamku dalam hati. “
iya.. siap deh jika itu maumu yank” aku
sudah berani membalas seperti ini berarti harus berani seperti apa yang
dikatkan pak Alex. Setelah pukul 17.30 aku mandi dan bersiap untuk kerumah Novy
dengan tujuan mengajak Novy malam mingguan tentu dengan izin orang tuanya.
“setelah siap aku langsung menancap gas, tapi aku mampir ke masjiid dulu untuk
melaksanakan sholat maghrib. Selesainya sholat maghrib kembali aku meneruskan
perjalananku. “assalamualaikum.. Novy...” paggilku pada Novy yang tak lama
kemudian dijawabnya “walaikumsallam Josh”
“dah siap?” siap dong izin dulu sama orangtuaku yank” bujuknya . “siap
tuan putri,,!” rayuku. Akupun masuk rumah Novydidampingi Novy dan bertemu orang
tuanya , aku berbasabasi sedikit dan meminta izin untuk meminjam Novy sebentar
. dan akhirnya mendapat persetujuan dari orangtuanya. “ permisi pak..buk .. “
ucapku kepada orang tua Novy . aku langsung keluar dengan novy dengan perasaan
senang tentunya sepertnya orang tua Novy baik kepadaku. “yank orangtuamu baik
banget deh sama aku...” iya dong ,, orang tua siapa dulu,, “ akupun langsung memotong pembicaraannya “ Calon
orangtuaku dong.. hehe..” candaku padanya dan langsung menstarter motorku .
“aku membawa Novy ke sebuah Mall besar yang berada di jalan XXXXXX . setibanya
disana saya dan novy langsung berjalan ke tempat makan karena sepertinya dia
sudah terlihat lapar dan akupun juga. Lalu aku memesan makanan yang menurutku
murah tapi enak. Selesai makan akupun mengajak Nabilah Jalan-jalan mengelilingi mall tersebut, capek jalan-jalan
Nabilah minta untuk pulang akupun mengantarkan Nabilah pulang. Sampai di rumah
Nabilah aku langsung pamit pulang. Diperjalanan pulang aku teringat kembali
dengan kata-kata pak Alex. Sampainya di rumah aku sholat dulu baru tidur , di
dalam tidurku aku bermimpi yang membuatku menjadi takut akan pacaran akupun
terbangun dari tidurku dan menengok jam ternyata jam 02.00. aku memutuskan
untuk sholat Tahajut “ Ya Allah apakah tadi bukan sekedar mimpi tapi itu adalah
peringatan darimu? Jika memang itu peringatan darimu tolong sadarkan aku dan
jauhkanlah aku dari hal-hal yang buruk” itulah doa sholat tahajutku lalu aku
melanjutkan tidurku. Keesokan harinya aku seperti biasa menjalani rutinitas
sehari hariku dan aku terus bingung memikirkan mimpi dan perkataan pak Alex.
Setelah dipikir pikir aku memutuskan untuk memutuskan hubunganku dengan Nabilah
karena aku takut akan dosa yang aku perbuat. Pada hari selasa pukul 09.30 pas
jam istirahat aku menemui nabilah dan ingin ngomong baik-baik tentang hubungan
aku. “ Nab.. aku mau ngomong sesuatu nih,, tapi jangan marah ya..” ucapku
memelas pada nabilah. “ iya Josh aku gabakal marah kok” “gini nab,, kamu udah
di ceritain tentang pacaran sama pak Alex belum? “ tanyaku pada nabilah “ udah
,, katanya tu pacaran tu Haram,,”
jalasnya “ iya nab... aku juga di kasih tau tentang tanggung jawab ,,
aku kini takut akan pacarannab..“ jelasku padanya sambil menunduk karena merasa
tidak enak hati sama nabilah tapi sebenernya aku juga berat mengatakan
kata-kata ini. Tapi aku takut akan dosa yang aku perbuat. “ tapi josh.. “
sebelum nabilah meneruskan aku memotong perkataannya “ Nab aku ingin menjadi
laki-laki yang soleh dan aku juga ingin kamu menjadi wanita yang sholeh dan
dekat dengan Allah” jelasku pada nabilah. Nabilah hannya terenyum manis padaku
aku kini menjadi kasihan dengan nabilah tapi aku harus tetap memutuskannya
karena aku lebih memilih dekat dengan Allah. “ iiyaudah Josh,, jika itu sudah
menjadi tekadmu,, aku ngertiin kamu dan aku janji aku akan menjadi wanita yang
sholeh dan ingin mendekatkan diri kepada Allah “ ucapnya kepadaku . akupun
tersenyum lega “ Nab maaf ya,, tapi kita masih bisa saling kontak kan?” tanyaku
“ iyalah,, tapi ga pake kata sayang,, hehe” ucapnya sambil tertawa kecil padaku
“ ternyata Nabilah bisa mengerti maksudku dan masih bisa bercanda seperti dulu
waktu pacaran” gumamku dalam hati sambl tertawa kecil. Kini aku dan nabilah
bersetuju untuk memutuskan hubungan pacaran aku dan Nabilah, “ nab suatu saat
nanti aku pasti datang kerumahmu dan akan meminangmu menjadi istriku “ ucapku
dalam hati. “teet..teet..teet..” bel istirahat berbunyi dan kami berdua
berjalan menuju kelas masing-masing. Kini aku lega bisa mengeluarkan isi hatiku
dan aku bangga bisa mengutamakan penciptanya daripada ciptaannya AKU BANGGA
JOMBLO TAPI BUKAN KARENA GA LAKU MALAINKAN KARENA IBADAH J .
tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar